Mahasiswa Sendratasik UNP Ikuti Kegiatan Apresiasi Seni di Pulau Samosir: Saksikan Pertunjukan Khas Sumatera Utara

Pulau Samosir, 23–24 Mei 2025 – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik Universitas Negeri Padang (UNP) mengikuti kegiatan apresiasi seni di Pulau Samosir, tepatnya di dua lokasi penting warisan budaya Batak Toba, yaitu Desa Ambarita dan Desa Tomok. Kegiatan ini merupakan bagian dari praktikum lapangan untuk Mata Kuliah Apresiasi Seni dan Kritik Seni Pertunjukan, yang dipelopori oleh Drs. Wimbrayardi, M.Sn., bersama beberapa dosen pengampu lainnya.
Ratusan mahasiswa antusias menyaksikan secara langsung pertunjukan seni khas Sumatera Utara, seperti Tortor, musik tradisional Gondang Batak, serta berbagai ritual adat yang sarat makna budaya. Di Desa Ambarita, pertunjukan yang ditampilkan mencerminkan nilai-nilai sosial dan hukum adat masyarakat Batak. Sedangkan di Tomok, mahasiswa mendalami makna simbolik pertunjukan yang berkaitan dengan situs sejarah dan spiritualitas di sekitar Makam Raja Sidabutar.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman pembelajaran yang mendalam mengenai bentuk dan fungsi seni pertunjukan tradisional, tetapi juga menjadi ruang perjumpaan budaya yang memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap kekayaan seni lokal.
Usai kegiatan, mahasiswa diminta untuk menyusun laporan perjalanan yang mencakup deskripsi, analisis, serta refleksi kritis atas pertunjukan yang disaksikan. Laporan ini menjadi bagian dari tugas akhir dalam dua mata kuliah tersebut, sekaligus latihan menulis apresiasi dan kritik seni yang objektif dan kontekstual.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan baik antara mahasiswa dan dosen. Dalam suasana yang lebih akrab dan kolaboratif, mahasiswa mendapatkan kesempatan berdialog langsung dengan dosen pembimbing di luar ruang kelas formal, yang tentunya memperkuat ikatan akademik dan emosional dalam proses belajar.
Drs. Wimbrayardi, M.Sn., selaku penggagas kegiatan ini, menyatakan bahwa kegiatan lapangan seperti ini penting untuk menumbuhkan sensitivitas budaya dan apresiasi seni yang lebih utuh. “Kita tidak bisa hanya belajar seni di dalam kelas. Mahasiswa harus merasakan sendiri denyut budaya itu di tempat asalnya,” ungkap beliau.
Kegiatan apresiasi seni ini menjadi bukti nyata komitmen Program Studi Pendidikan Sendratasik UNP dalam menciptakan pengalaman belajar yang kontekstual, bermakna, dan berakar pada kebudayaan nusantara.
[Author: AMS, Editor: HAH]