Lintang Arthur dan Nada Zahrani Tampil Memikat di Lomba Lagu Duet Pop Minang Festival Sijunjung

Lintang Arthur dan Nada Zahrani Tampil Memikat di Lomba Lagu Duet Pop Minang Festival Sijunjung

Sijunjung, 19 Juli 2025 — Semangat dan harmoni berpadu di atas panggung Festival Daerah Kabupaten Sijunjung saat pasangan duet Lintang Arthur Pamungkas dan Nada Zahrani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang, tampil memukau dalam Lomba Lagu Duet Pop Minang yang digelar di Ruang Terbuka Hijau Sijunjung.

Setelah dua tahun tidak mengikuti kompetisi seni, momen ini menjadi kembalinya Lintang ke panggung lomba yang selama ini dirindukannya. Bersama Nada Zahrani, keduanya membawakan lagu Pop Minang dengan penuh penghayatan dan kekompakan vokal yang kuat. Kolaborasi ini berhasil mencuri perhatian juri maupun penonton yang hadir.

“Sudah cukup lama saya tidak tampil di lomba seperti ini, jadi sempat gugup juga. Tapi alhamdulillah, bisa mengatasi semuanya, apalagi duet bersama Nada yang membuat suasana lebih percaya diri dan menyenangkan,” ungkap Lintang seusai tampil.

Nada Zahrani juga mengungkapkan rasa senangnya bisa berkolaborasi dalam ajang ini. “Ini pengalaman yang sangat berharga. Kami saling melengkapi di atas panggung, dan semoga bisa terus berkembang bersama di dunia musik,” ujarnya.

Lomba Lagu Duet Pop Minang menjadi salah satu kategori unggulan dalam festival tersebut, yang diikuti oleh berbagai peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Penilaian tidak hanya berfokus pada teknik vokal, tetapi juga kekompakan, penghayatan lirik, serta kemampuan menyampaikan nuansa emosional khas lagu-lagu Minangkabau.

Penampilan Lintang dan Nada mendapat apresiasi hangat dari para penonton. Mereka dinilai mampu menghadirkan nuansa Pop Minang yang segar tanpa menghilangkan esensi tradisional yang menjadi ciri khas genre ini.

Festival ini menjadi ajang penting dalam pelestarian budaya Minangkabau melalui jalur musik populer, serta ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitasnya. Keterlibatan mahasiswa seperti Lintang dan Nada menunjukkan bahwa seni budaya daerah terus hidup dan berkembang melalui tangan-tangan muda yang penuh semangat dan dedikasi.

Hengki Armez Hidayat

Dosen Tetap Prodi Pendidikan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *